Halaman

Rabu, 27 Desember 2017

Refleksi Wayang Meninggalnya Rahwana: Psikologi Spiritual Kejahatan pasti akan Kalah Jua



Refleksi Wayang Meninggalnya Rahwana: Psikologi Spiritual Kejahatan
pasti akan Kalah Jua


Oleh : Trisylia Ida Pramesti

            Kami Mahasiswa Pendidikan Matematika kelas A 2017 melaksanakan mandat dari Bapak, melihat wayang di Museum Sasonobudoyo pada pukul 8-10 petang. Refleksi ini berkaitan dengan refleksi wayang meninggalnya Rahwana.
            Awal cerita di negara Ngalengka, atau kerajaan yang dikuasai oleh Rahwana. Rahwana atau dikenal juga Prabu Dasamuka ini sebagaimana diketahui telah menculik Shinta. Sehingga Prabu Rama menyerang ke negara Alengka ini. Pada awal pertempuran diketahui bahwa banyak prajurit dari Rahwana yang gugur. Putra-putra rahwana juga banyak yang gugur. Dan dalam pertempuran selanjutnya Indrajit putra Rahwana juga gugur serta Kumbakarna adik Rahwana juga gugur. Sehingga terlihat jelas dari segi jumlah pasukan, Rahwana sudah kehilangan jumlah pasukan. Sedangkan Prabu Rama sudah hampir mendekati Alengka.
            Pada hari pertempuran terakhir, Rahwana maju ke medan perang sendirian dengan menaiki kereta kencana yang ditarik delapan ekor kuda pilihan. Saat ia keluar dari negaranya, maka langit menjadi gelap karena gerhana matahari yang terjadi. Pada medan pertempuran terjadilah perang sengit antara Prabu Rama yang menggunakan senjata Brahmastra dan Prabu Dasamuka menggunakan ajian Rawarontek dan Pancasona. Ajian yang digunakan Rahwana ini mengakibatkan ia tidak dapat mati, karena ketika berkali-kali rama menembus senjatanya di badan Rahwana ia akan tetap bangkit kembali begitu seterusnya. Hingga pada akhirnya Prabu Rama memerintahkan Anoman untuk mengangkat suatu bukit, lalu kemudian Prabu Rama membunuh Rahwana dan jasadnya di benamkan dalam bukit yang telah diangkat oleh anoman tadi, sehingga Rahwana tidak dapat bangkit kembali. Demikianlah akhir kehidupan Rahwana atau Prabu Dasamuka yang tekenal akan kesombongan, keangkuhan dan keburukan prangainya.
            Dari kisah meninggalnya Rahwana ini maka kita dapat mengambil beberapa hikmah yang menarik. Yang pertama berkaitan dengan usaha yang dilakukan oleh Prabu Rama, ketika kita melakukan kebaikan maka yakinlah kita akan menang, sehingga upaya yang dikeluarkan haruslah maksimal tanpa menyerat terus menerus seperti yang dilakukan Prabu Rama, walaupun berkali-kali Rahwana bangkit Prabu Rama tetap berusaha tanpa lelah. Kemudian yang terakhir berkaitan dengan keburukan yang tidak akan bisa mengalahkan kebaikan. Yakinla bahwa kebaikan akan menang menghadapi keburukan. Tataplah berada dalam kebaikan, jika beruntung kamu akan menemukan orang baik juga, namun jika tidak kamu ajan ditemukan oleh orang baik. Semoga refleksi kali ini bermanfaat. Sekian terima kasih.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar