Halaman

Kamis, 28 Desember 2017

Refleksi perkuliahan: Ruang dan Waktu



Refleksi perkuliahan: Ruang dan Waktu

Oleh: Trisylia Ida Pramesti

            Perkuliahan Filsafat akan sering membahas terkait dengan ruang dan waktu. Maka sedikit akan saya uraikan terkait pemahaman saya terkait ruang dan waktu tersebut. Filsafat itu adalah diri kita sendiri. Masing-masing orang dipersilahkan untuk membangun filsafatnya sendiri. Karena manusia itu berbeda-beda, maka berbeda adalah suatu kepastian.        Karena berbeda-beda tadi maka yang utama yaitu orang yang tahu diri akan ruang dan waktu. Dan sebodoh bodoh orang adalah orang yang tidak tahu terkait ruang dan waktunya. Sehingga melalui belajar filsafat maka Sopan dan santun terhadap ruang dan waktu.

Contoh mudah lain yaitu batu akan menembus ruang dan waktu. Ia akan mengikuti ruang dan waktunya. Sehingga ruang dan waktu adalah hal yang pasti dari dunia ini. tetapi ruang dan waktu ini memiliki sifat metafisik. Yaitu tidak bisa dilita oleh indra.Menembus ruang dan waktu bisa berarti sadar dan menaruh sesuai porsinya. Dalam menembus ruang dan waktu ini dibutuhkan keikhlasan. Keikhalasan menembus ruang dan waktu adalah keikhlasan itu sendiri. Keikhalasan ini pula adalah bekal untuk menjalani hidup, karena itu sunnatullahnya aturan dari Sang Pencipta. Dari bagian pertanyaan para dewa dan powernow dapat diketahui bahwa dunia itu ada kalanya diatas dan adakalanya dibawah, dan itu saling berhubungan seperti rantai. Seperti yang telah dicontohkan ayam itu dewanya cacing, cacing itu dewanya tanah. Cacing disini bisa menjadi subjek dan juga objek sekaligus. Dan pada pertannyaan perbedaan agama menurut filsafat yang tetap dikedepankan adalah toleransi seperti yang telah dicontohkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar